KARAWANG - Diduga akibat tidak segera tersentuh
bantuan pembangunan rumah tidak layak huni (Rutilahu) oleh Pemerintah Kabupaten(Pemkab)
Karawang, rumah milik salah satu warga Dusun Pagelaran, Desa Dayeuhluhur, Kecamatan
Tempuran, Nikum (52), roboh dan rata dengan tanah akibat kondisi rumah yang
sudah lapuk.
Bangunan rumah milik Nikum roboh
sekitar satu minggu yang lalu dimana saat kondisi cuaca kurang bersahabat,
karena hujan angin kerap melanda wilayah desanya. Kejadian tersebut berlangsung
sekitar pukul 5.30 wib pagi hari.
Dimana saat itu dirinya dan dua
orang anggota keluarganya tengah brada di dalam rumah bahkan ia menjadi korban
atas kejadian tersebut.
“Saat itu saya masih dalam keadaan
tidur, tiba-tiba bangunan rumah langsung ambruk dan menimpa saya tengah
tertidur, beruntung masih bisa selamat dalam peristiwa itu,” Ulas Nikum, yang
juga buruh tani harian ini, ketika ditemui Karawang Publik tengah membersihkan puing-puing
bekas rumahnya yang roboh itu, selasa (20/12).
Dirinya mengaku saat ini ia bersama
istri dan orang tuanya, sementara tidur di teras rumah tetangganya, karena
tidak ada tempat tinggal lagi. Dirinya berharap Pemerintah Kabupaten Karawang
dapat membantu dan membangun rumahnya kembali.
Kepala Desa Dayeuhluhur, Kecamatan
Tempuran, H. Sapin Hidayat mengatakan, pihak desa sudah mengajukan permohonan
bantuan untuk keluarga Nikum melalui pihak TKSK, namun hingga saat ini belum
dapat bantuan.
“Dari data yang tercatat di Desa
Dayeuhluhur ini, Rutilahu sebanyak 200 rumah, dan hal itu sudah kita ajukan
sebelumnya ke Pemkab Karawang. Namun hanya 4 rumah yang di Acc oleh Pemkab
Karawang, itu pun tidak termasuk rumah pak Nikum,” Terang Kades ketika ditemui
dikediamannya.
Menurutnya langkah pertama setelah
melaporkan dan mengajukan kepada dinas social Kabupaten Karawang melalui TKSK
Kecamatan Tempuran, kades juga tengah melakukan tindakan penggalangan dana
suadaya kepada masyarakat untuk membuat rumah sementara untuk warganya yang
terkena musibah itu. Namun kades lebih berharap lagi jika ada kepedulian yang
diulurkan oleh Pemkab atau Dewan wilayah sekitar.
“Kasihan kang kalau terus dibiarkan,
mau sampai kapan warga saya tinggal diemperan rumah orang. Adapun suadaya
mungkin tidak akan mencukupi seperti yang diharapkan, namun minimal bisa meringankan
beban mereka saja untuk membuat rumah darurat,” tungkasnya.(kur)
No comments:
Post a Comment