TELAGASARI - Raut wajah bahagia tampak terpancar dari wajah
Abdul Karim yang mengalami disabilitas akibat penyakit yang menimpanya,
ketika tim dari yayasan bantuan amal televisi nasional di Indonesia
datang membawa kaki palsu untuk diberikan kepadanya. Pria asal Desa
Pasirtalaga, Kecamatan Telagasari ini beberapa waktu sebelumnya sudah
dijanjikan dan sempat diukur kakinya untuk dibuatkan kaki palsu.
“Alhamdulillah, saya sangat senang dengan adanya bantuan ini,” ungkap
Abdul Karim (60) seusai dipasangkan kaki palsu di kediaman RT setempat,
kepada Karawang Publik beberapa waktu lalu.
Pria yang pernah mengabdikan diri kepada kepolisian sebagai
Bantuan Polisi (Banpol) selama separuh hidupnya itu, sejak 3 tahun lalu
mengalami cacat fisik akibat penyakit diabetes yang menggrogotinya
memaksanya merelakan separuh kakinya untuk diamputasi, dan harus
berhenti dari pekerjaannya sebagai pembantu polisi. Tongkat pun menjadi
sahabat karibnya selama 3 tahun kebelakang, digunakan untuk menopang
tubuhnya sebagai alat bantu jalan.
Meski belum terbiasa dan sanggup berjalan langsung dengan
menggunakan kaki palsu serta tetap harus menggunakan bantuan tongkat,
namun Ia mengaku sangat bersyukur atas bantuan tersebut. Pria yang
sehari-hari dinafkahi oleh anaknya itu menyadari, Ia tak akan mampu
membeli kaki palsu. "Temannya yang dulu seperti saudara dari kepolisian
setelah saya terkena penyakit tidak satupun yang peduli, bahkan
pemerintah dinas sosialpun seakan tutup mata melihat kondisi para
disabilitas ini," ungkapnya, mengaku kerap diacuhkan ketika dirinya
datang ke kantor polisi Polsek Telagasari.
Dengan bantuan kaki palsu ini, harapan yang selama ini
sudah terkubur mulai kebali bersemi dan bisa kembali beraktifitas
seperti biasa sebelum dirinya di ponis penyakit diabetes tersebut.
"Kalau sudah lancar nanti saya bisa kerja lagi, ya minimal jaga parkir
lah dan jadi penjaga sekolah," katanya.
Sementara itu, Jaja (55) tim dari bantuan pemberian kaki
palsi kepada para penderita disabilitas, dirinya mengaku senang dengan
propesinya saat ini. Dirinya mengaku merasa terpanggil dengan adanya
disabilitas yang mebutuhkan uluran tangan. Selain dirinya kerap
meberikan bantuan kepada para penyandang disabilitas ini, dirinya juga
membuka komunitas Pencakar (Penyandang Cacat Karawang) bagi anak dan
pengidap disabilitas. "Soalnya saya sendiri mengalami disabilitas dari
kecelakaan dibagian kaki. jadi derita yang saya rasa pasti dirasakan
juga oleh penyandang disabilitas lainnya," ungkap jaja, mengaku dirinya
dalam memberikan bantuan ini tidak memungut biyaya sepeserpun.
No comments:
Post a Comment