
Pawang Ular merasa
seolah-olah kejadian ini menjadi tanggungjawabnya sendiri dan dirinya seakan-akan
yang mutlak bersalah dalam kejadian tersebut. Pasalnya pihak keluarga Irma bule
terus menyudutkan dirinya. Padahal sebelum kejadian meninggalnya Irma bule,
keluarga Irma tidak pernah melarang sedikitpun Irma manggung dengan membawa
ular.
“Saya hanya bekerja
kepada irma bule, karena irma yang meminta saya untuk menjadi pawang ular dan
membawa ular disetiap dirinya manggung dengan bayaran Rp200 ribu/ pentas,”
Terang Arkaya Juhana pawang, kepada Karawang Publik, (20/04/2016).
Menurutnya dirinya btidak
akan memberikan ular bawaannya tersebut kepada siapapun bahkan penyanyi manapun
jika tidak ada permintaan dari penyanyi itu sendiri. “Ketika saya berani pentas
membawa ular itu semata-mata atas permintaan Irma. Kalau Irma tidak meminta, saya tidak
akan pernah membawa dan memberikan ular tersebut. Kejadian ini membuat saya stress karena
terus dikejar awak media,” Ungkap Bogel.
Dia berharap agar permasalahan ini secepatnya beres dan tidak ada pihak ketiga yang memperkeruh suasana ataupun hanya sebatas numpang tenar saja. "Kalau mau numpang tenar silahkan saja, asalkan jangan menjelekan saya tanpa tahu kronologis sebenarnya," Katanya.
Ular jenis king kobra yang diajak menari oleh Irma itu secara tiba-tiba mengigit bagian paha korban. Meski sempat dibawa ke RSUD Karawang, tetapi Irmawati meninggal dunia karena tidak sempat tertangani oleh dokter RSUD. Kasus kematian penyanyi dangdut itu kini sedang ditangani aparat kepolisian dari Satreskrim Polres Karawang.(dan/izr)
No comments:
Post a Comment