
Alhasil sejumlah anggota Polsek Telagasari yang kebetulan masih dalam piket kerja dibawah komando Kapolsek Akp Edi Tedjo bahu membahu untuk menguras air yang menggenangi kantor pelayanan bagi masyarakat itu dengan menggunakan mesin pompa air milik masyarakat sekitar.
Kapolsek Telagasari, Akp Edi Tedjo mengatakan, banjir tersebut sudah menjadi hal yang biasa baginya dan anggotanya dikala musim penghujan tiba. Pasalnya kantor Polsek Telagasari kondisinya lebih rendah berada di bawah jalan raya Telagasari, sehingga ketika hujan turun air meluap akibat tumpahan dari jalan.
"Saya juga sudah berupaya melakukan penanganan banjir ini dengan meninggikan lantai depan kantor Polsek setinggi 50 cm, namun akibat hujan yang terlalu deras air pun masuk kedalam. Dan masuknya bukan dari depan tetapi dari belakang," terang Kapolsek seraya membersihkan kantornya itu, Selasa (8/11).
Kendati demikian dirinya tidak mengurangi pelayanan kepada masyarakat yang tengah membutuhkan bantuan dari pihak kepolisian. Hanya saja masyarakat juga terpaksa ikut basah-basahan akibat semua kantornya tergenang.
"Memang kantor ini tempatnya rendah sehingga pas hujan turun sudah pasti banjir. Adapun sisi lantainya semuanya harus ditinggikan,"ungkapnya.
Kapolsek hanya menghawatirkan ketika banjir ini ada berkas yang ikut tersapu air atau basah terkena air sehingga bisa menghambat kinerja kepolisian.
Sementara itu ditempat yang sama tokoh masyarakat Telagasari Dede Sanusi mengatakan, seharusnya pihak pemerintah Pemda peduli terhadap kondisi kantor Polsek seperti ini. Apalagi kondisi banjir ini bukan hanya saat ini saja namun sudah sejak lama.
"Tolonglah pak wabub atasi permasalahan seperti ini, kasihan kan anggota setiap hujan harus nguras air terus. Kalo siang atau pagi hujannya masih enak, nah kalau hujannya tenga malam orang enak tidur ini nguras air," ujarnya.(zar)
No comments:
Post a Comment