TELAGASARI, Karawang Publik.com
- Petani sawah di Kecamatan Telagasari, Kabupaten Karawang, keluhkan
hama keong mas yang menyerang tanaman padi milik para petani. “Hama
keong mas ini memakan batang padi yang baru selesai ditanam,” kata salah
Petani Warga Desa Telagasari, Kecamatan Telagasari, Kasma (47), kepada Karawang Publi, senin (27/7).
Dikatakan Kasma, serangan hama keong mas sudah menyerang hampir seluruh tanaman padi milik petani di desa tersebut, serta desa lainnya. “Hama keong menyerang padi petani, biasanya terjadi setelah luapan air. Akibat banjir tersebut, keong menyebar ke seluruh sawah petani,” ungkapnya.
Disesali Kasma, padi yang baru ditanamnya sepekan lalu, terpaksa ditanam ulang, dengan menggunakan sisa bibit padi sebelumnya. Ia biasa menyemai padi dan selalu melebihkan, sebagai antisipasi kemungkinan jika tanaman padi terjadi gangguan hama atau musibah lain, selain keong emas. “Jika harus menyemai padi kembali rasanya tidak mungkin, sebab membutuhkan waktu 21 hari, hingga bisa ditanam di sawah,” imbuhnya.
Hal sama juga dikeluhkan Entai, setiap musim tanam padi hama keong selalu muncul. Untuk mengantisipasi hama tersebut, petani harus sabar, dengan mengutip keong satu persatu, sebab sampai sekarang petani belum menemukan dan banyak tahu racun pembasmi keong.
Petani berharap, kepada Dinas pertanian Kabupaten Karawang agar ikut serta menanggulangi hama keong, dan memikirkan cara antisipasi ke depan. “Pemerintah harus bisa membantu mencarikan solusinya. Sebab keong selalu muncul pada musim tanam tiba,” harapnya.(Izr)
Dikatakan Kasma, serangan hama keong mas sudah menyerang hampir seluruh tanaman padi milik petani di desa tersebut, serta desa lainnya. “Hama keong menyerang padi petani, biasanya terjadi setelah luapan air. Akibat banjir tersebut, keong menyebar ke seluruh sawah petani,” ungkapnya.
Disesali Kasma, padi yang baru ditanamnya sepekan lalu, terpaksa ditanam ulang, dengan menggunakan sisa bibit padi sebelumnya. Ia biasa menyemai padi dan selalu melebihkan, sebagai antisipasi kemungkinan jika tanaman padi terjadi gangguan hama atau musibah lain, selain keong emas. “Jika harus menyemai padi kembali rasanya tidak mungkin, sebab membutuhkan waktu 21 hari, hingga bisa ditanam di sawah,” imbuhnya.
Hal sama juga dikeluhkan Entai, setiap musim tanam padi hama keong selalu muncul. Untuk mengantisipasi hama tersebut, petani harus sabar, dengan mengutip keong satu persatu, sebab sampai sekarang petani belum menemukan dan banyak tahu racun pembasmi keong.
Petani berharap, kepada Dinas pertanian Kabupaten Karawang agar ikut serta menanggulangi hama keong, dan memikirkan cara antisipasi ke depan. “Pemerintah harus bisa membantu mencarikan solusinya. Sebab keong selalu muncul pada musim tanam tiba,” harapnya.(Izr)
No comments:
Post a Comment