KARAWANG - Impian yang di idam idamkan oleh
para guru honorer untuk mendapatkan kesejahteraan dalam upah kerjanya yang
sesuai dengan UMK ternyata tidak akan bias terwujud dan harus dikubur dalam-dalam. Pasalnya Bupati Karawang dr. Cellica Nurrachadiana pada saat kunjungan percepatan tanam di Desa Cibadak,
Kecamatan Rawamerta mengatakan, untuk guru honorer yang meminta honornya
dinaikan sesuai dengan UMK tidak bias direalisasikan, karena menurutnya masih
banyak kepentingan lain yang juga masih membutuhkan anggaran tersebut.
“Kenaikan
honor akan tetap ada, namun untuk mencapai UMK saya rasa tidak bias. Dan saat
ini yang baru setuju kenaikan itu hanya disdikpora saja. Mangkanya kita tunggu
keputusan rapat dahulu bagai mana dan seperti apa hasilnya,” ungkap Bupati
Karawang, ketika dimintai tanggapannya oleh Karawang Publik disela-sela kegiatan tersebut,
rabu (30/11).
Menurutnya
keputusan ini bukan dasar keinginannya pribadi namum kita juga harus melihat
aspek lainnya yang juga membutuhkan kucuran dana dari anggaran APBD ini. Sehingga
semuanya bias tercover dengan baik. “Dan adapun berita-berita dimedia mengatakan
tidak aka nada kenaikan itu tidak benar. Kenaikan akan ada dan besaran persentasenya
saya sendiri belum tahu karena kita masih perlu mnunggu hasil rapat kembali,”
Ujarnya.
Sebelumnya
Ketua forum guru honorer Kecamatan Telagasari Neneng Lindawati mengatakan, akan
adanya aksi unjuk rasa merupakan bukti kekecewaan para guru honorer yang hingga
saat ini belum memiliki kesejahteraan yang mepuni. Adapun kabar yang beredar
terkait tahun 2017 akan dinaikan honor guru honorer sebesar 100 persen dirinya
mengaku belum yakin dengan wacana tersebut. “Kita minimal mendapatkan UMK jika
memang tidak ada pengangkatan sebagai PNS. Karena selama ini honor guru honorer
jauh dari kata layak,” Ujarnya.
Sementara itu Kepala UPTD Pendidikan
Dasar, Kecamatan Talagasari, H. Kalam mengatakan, dirinya tidak memungkiri
sangat mebutuhkan tenaga honorer sangat dibutuhkan. Karena untuk saat ini
tenaga pengajar berlebel PNS sangat minim, jika tidak dibantu dengan tenaga guru
honorer semua program tidak akan berjalan dengan baik.
“Kita kan tidak bisa loncat sana
sini, karena terbatas. Sehingga adanya honorer ini sangat membantu dunia
pendidikan. Ya kalau seandainya gurun honorer tidak ada maka pendidikan di
Negara kita akan hancur. Tetapi saya juga berharap untuk tidak melakukan unjuk
rasa yang akhirnya bisa ditunggangi oleh pihak ketiga,” katanya.(Zar)
No comments:
Post a Comment